Kendala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sektor Kuliner, Fashion, serta Tour dan Travel dalam Penerapan Transformasi Digital

Abstrak

Penelitian ini mengkaji faktor-faktor penghambat transformasi digital pada UMKM dengan mengintegrasikan perspektif Teori Strukturasi Adaptif dan Teori Kemampuan Dinamis. Transformasi digital dalam studi ini diartikan sebagai pemanfaatan teknologi mutakhir seperti platform seluler, kecerdasan buatan, komputasi awan, blockchain, dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan pengalaman konsumen, mengoptimalkan proses operasional, serta mengembangkan model bisnis inovatif. Fokus penelitian dilatarbelakangi oleh dampak signifikan krisis pandemi terhadap sektor UMKM di Indonesia. Faktor penghambat dalam Teori Strukturasi Adaptif dikembangkan berdasarkan sintesis temuan DeSanctis & Poole dan Wiesböck & Hess, sedangkan aspek Teori Kemampuan Dinamis diadaptasi dari Eisenhardt & Martin dan Warner & Wager. Metode penelitian menggunakan survei online melalui Google Forms yang menyasar pelaku usaha dan manajer UMKM di bidang kuliner, fashion, serta travel, dengan 206 responden valid dari total 247 kuesioner yang terkumpul. Analisis data menerapkan Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) dengan bantuan software Smart PLS 3.0. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa hambatan transformasi digital secara signifikan berpengaruh negatif terhadap implementasi digitalisasi, sementara transformasi digital sendiri memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis. Hasil ini memperkuat relevansi kedua teori sebagai kerangka konseptual dalam menganalisis tantangan digitalisasi, sekaligus memberikan rekomendasi praktis bagi UMKM untuk mempercepat adopsi teknologi digital sebagai strategi bertahan di tengah krisis, khususnya selama masa pandemi COVID-19. Studi ini juga menyoroti pentingnya pembaruan strategi bisnis berbasis digital untuk meningkatkan ketahanan usaha.