STATEGI PENGELOLAAN KURIKULUM DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA RAUDLATUL ATHFAL (RA) SABILUL CHALIM KECAMATAN LEUWIMUNDING KABUPATEN MAJALENGKA
Abstract
Pengelolaan kurikulum pada prinsipnya tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Strategi pengelolaan kurikulum mempunyai nilai sebagai sebuah proses dengan pendekatan manajemen yang memiliki arti ketatalaksanaan, pengadministrasian atau penataan. Pengelolaan kurikulum berkenaan dengan pengelolaan sumber dan pengalaman belajar untuk menghasilkan produktivitas belajar bagi siswa. Pengelolaan kurikulum dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan dan menjadi orientasi pokok pada sebuah lembaga pendidikan. Pengelolaan kurikulum diarahkan pada konteks pengembangan kurikulum dengan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengelolaan kurikulum pendidikan Raudlatul Athfal (RA) Sabilul Chalim Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka. 2) untuk mendeskripsikan model pengelolaan kurikulum Raudlatul Athfal (RA) Sabilul Chalim kecamatan Leuwimunding kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatn ini dilaksanakan dengan melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas terhadap satu atau lebih orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subyek yang digunakan adalah seluruh personalia yang ada pada Raudlatul Athfal (RA) Sabilul Chalim sebanyak 20 orang yang meliputi Kepala RA, Guru, dan Tenaga Pendidik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa terdapat 5 (lima) lingkup dalam pengelolaan kurikulum yaitu pertama, penyusunan program adanya perencanaan kurikulum. Kedua, penyusunan kalender pendidikan. Ketiga, penyusunan jadwal kegiatan. Keempat, penyusunan jawal kegiatan belajar. Kelima, perencanaan kegiatan belajar mengajar.
