Analisis Risiko Cedera Lutut pada Lompat Smash Bulu Tangkis
DOI:
https://doi.org/10.52188/ijpess.v5i3.1316Kata Kunci:
Bulutangkis, Smash Lompat, Cedera, Analisis GerakAbstrak
Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko cedera lutut selama fase pendaratan gerakan jumping smash pada atlet dari Klub Bulu Tangkis CPLUSco di Semarang. Jumping smash merupakan teknik menyerang yang sangat eksplosif dan efektif dalam permainan, tetapi memiliki risiko cedera yang tinggi, terutama pada sendi lutut akibat tekanan yang diberikan saat mendarat.
Bahan dan Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan sampel 10 atlet pria berusia 14–18 tahun, yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui perekaman gerak menggunakan kamera Sony A6000 dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Kinovea versi 0.9.5. Fokus utama penelitian ini adalah fase pendaratan, dengan indikator biomekanik meliputi waktu pendaratan (detik), sudut fleksi lutut kanan dan kiri (°), dan jarak antar tungkai saat mendarat (cm).
Hasil. Penelitian ini menemukan bahwa durasi pendaratan optimal berada pada kisaran 0,20–0,36 detik, tetapi terdapat ketidaksesuaian sudut lutut dan posisi kaki, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk cedera lutut.
Kesimpulan. Kesimpulan penelitian ini menemukan bahwa evaluasi biomekanik perlu dilakukan secara berkala untuk mengurangi risiko cedera.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2025 Revi Meyrdiansyah Fatma, Fajar Awang Irawan

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.