Kemerataan Belalang Di Agroekosistem Zea mays L. Kecamatan Karanggayam

Penulis

  • Bagas Prakoso Universitas ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

DOI:

https://doi.org/10.52188/jpfs.v5i1.210

Kata Kunci:

Kata kunci: Belalang, Kemerataan, Agroekosistem, Zea mays L., Karanggayam.

Abstrak

ABSTRAK

Belalang memiliki peran penting dalam rantai makanan, khususnya di lahan pertanian. Belalang memiliki peranan sebagai herbivora, predator, dekomposer, dan hama sehingga berpotensi dijadikan sebagai indikator kualitas lahan pertanian maupun sebagai indikator ekologi terhadap kualitas ekosistem terkait jaringan ekologi. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui kemerataan belalang pada agroekosistem tanaman jagung (Zea mays L.) di kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode survai lapangan. Parameter yang diamati pada setiap lokasi meliputi pengumpulan belalang dan pengamatan langsung terhadap belalang ordo orthoptera. Pengukuran faktor lingkungan dengan mengambil data temperatur dan kelembaban. Sampel diambil dari agroekosistem Zea mays L. diulang sebanyak tiga kali. Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2019. Data dianalisis dan dihitung nilai kemerataan, kemudian dianalisis secara deskriptif dan diidentifikasi sampai tingkat spesies. Secara keseluruhan ddidapatkan empat spesies yang terdiri dari Valanga nigricornis (Burmeister), Gesunola mundane (Walker), Atractomorpha crenulata, dan Oxya hyla intricate (Stal). Hasil penelitian ini didapatkan nilai Indeks kemerataan stasiun 1 sebesar 0,811 (tinggi), stasiun 2 sebesar 0,706 (sedang), stasiun 3 sebesar 0,409 (rendah), stasiun 4 sebesar 0,875 (tinggi), stasiun 5 sebesar 0,638 (sedang) dan stasiun 6 sebesar 0,746 (sedang).

 

Kata kunci: Belalang, Kemerataan, Agroekosistem, Zea mays L., Karanggayam.

 

Referensi

Akthar, M. H., Nayeem, M. R., & Usmani, M. H. (2014). Abundance, Distribution and Taxonomic Studies on Hemiacrididae (Acridiade: Acridoidea: Orthoptera) in Uttar Pradesh, India. Journal of global biosciences, 3 (6), 48-52.

Almeida, A.V., & Camara, C.A.G. (2008). Distribution of Grasshoppers (Othoptera: Acridoidea) in The Tapacurá Ecological Station (São Lourenço da Mata, PE / Brazil). Braz. J. Biol, 68 (1), 21-24.

Badenhausser, I., Gross, N., Cordeau, S., Bruneteau, L. & Vandier, M. (2015). Enhancing grasshopper (Orthoptera:Acrididae) communities in sown margin strips: the role of plant diversity and identity. Arthropod-Plant Interaction.

Bazelet, C. S., & Samways M. J. (2011). Identifying grasshopper bioindicators for habitat quality assessment of ecological networks. Ecological Indikator, 11 (5), 1259-1269.

Borror, D. J., Triplehor, N., & Johnson, N. F. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi ke-Enam. Terjemahan oleh Dr. H Setiyono Partosoedjoyono. (1989). Yogyakarta : Gajah Mada University.

Borror, D, J. (2005). Introduction to the Study Insects 7th Edition. Thoomson Brok. Amerika.

Erniawati. (2009). Keanekaragaman dan Sebaran Serangga Di Kawasan Pulau-pulau Kecil Taman Nasional Karimunjawa. Berita Biologi. 9, (4), 349-358.

Erniwati. (2003). Pola Aktivitas Dan Keanekaragaman Belalang (Insecta: Orthoptera) Di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Jurnal Biologi Indonesia, 5 (3), 319–28.

Haneda. (2013). Keanekaragaman Serangga Di Ekosistem Mangrove. Jurnal Silvikultur Tropika, 4 (1), 42–46.

Irwanto, R & T. M. Gusnia. Keanekaragaman Belalang (Orthoptera:Acrididae) Pada Ekosistem Sawah Di Desa Banyuasin Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka. e-Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 6 (2), 78 – 85.

Ivakdalam, L. M. (2011). Agroekosistem pertanaman jagung di desa sasa Provinsi Maluku Utara. Agrikan, 4 (1), 23-29.

Johnson, D. L. (2008). Grasshopper identification and control methods to protect crops and the environment. Agriculture and Agro-food Canada.

Jumar. (2000). Entomologi Pertanian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Kumar, H, & Usmani M. K. (2014). Taxonomic studies on Acrididae (Orthoptera: Acridoidea) from Rajasthan (India). Journal of Entomology and Zoology Studies, 2 (3), 131-146.

Meyer. (2001). Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Nair, K.S.S. & Sumardi. (2000). Insect Pests and Diseases of Major Plantation Species dalam Nair, K.S,S (Ed). Insect Pests and Diases in Indonesian Forests. An Assessement of the Major Treats, Reasearch Efforts and Literature. Cifor. Bogor.

Odum, E.P. (1993). Dasar-dasar Ekologi. Dialihbahasakan oleh Tjahjono Samingan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Seino, R. A., & Njoya, M. T. M. (2018). Species Diversity of Pyrgomorphidae (Orthoptera: Caelifera) Grasshoppers in the North West Region of Cameroon. International Journal of Zoology and Applied Biosciences, 3 (1), 104-109.

Semiun, C., G. dan Y. I. Mamulak. (2019). Keanekaragaman Jenis Belalang (Ordo Orthoptera) Di Pertanian Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Desa Manusak Kabupaten Kupang. Stigma, 12 (2), 66-70.

Sugiarto, A. (2018). Inventarisasi Belalang (Orthoptera: Acrididae) Di Perkebunan Dan Persawahan Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kumpulan Artikel Insect Village, 1 (1), 7-10.

Diterbitkan

2022-03-23

Cara Mengutip

Prakoso, B. (2022). Kemerataan Belalang Di Agroekosistem Zea mays L. Kecamatan Karanggayam. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains, 5(1), 23-29. https://doi.org/10.52188/jpfs.v5i1.210

Terbitan

Bagian

Articles