Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan High Order Thinking Skill Pada Materi Fluida Statis Kelas XI MAN 2 Kuningan

Penulis

  • Sa’diah Prodi Pendidikan Fisika Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
  • Damar Septian Prodi Pendidikan Fisika Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
  • Gita Erlangga Kurniawan Prodi Pendidikan Fisika Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

DOI:

https://doi.org/10.52188/jpfs.v2i1.67

Kata Kunci:

High Order Thinking Skill, Pengembangan modul pembelajaran berbasis Problem Solving

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaan modul berbasis model problem solving terhadap high order thinking skill pada siswa kelas XI IPA, (2) kelayakan produk berupa modul dalam meningkatkan high order thinking skill. Penelitian ini merupakan penelitian Researh and Development (R&D) yang mengacu pada model Four-D (4D). Data angket dianalisis secara deskriptif dengan persentase sedangkan data hasil high order thinking sklill dianalisis dengan uji wilcoxon menggunakan software IBM SPSS Statics 19. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran fisika berbasis Problem Solving layak digunakan sebagai bahan ajar dengan nilai persentase 79,9%, (2) adanya pengaruh penggunaan modul pembelajaran fisika berbasis problem solving terhadap High Order Thinking Skill kelas XI IPA 3 MAN 2 Kuningan semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 dibuktikan dengan hasil uji wilcoxon memperoleh nilai sig 0,000 berada pada taraf signifikansi kurang dari 0,005 menunjukan ada perbedaan pada nilai posttest dan pretest dengan nilai posttest lebih besar dari nilai pretest.

Referensi

Basri, H. (2007). Kapita Selekta Pendidikan. Bandung: Personal Press. Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Istiyono, E., Mardapi, D., & Suparno, S. (2014). Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika (Pys HOTS) Peserta Didik SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 18 (1), 1-12 Jonassen. D. (2003). Learning to Solve Porblems: an instructional Design Guide. SanFrancisco: Willey and Sons,Inc. Krathwohl, D.R. (2002). A Version of Bloom’s taxonomy: An overview Theory into practice, 41 (4), 142-155. Martin, M.O., Mullis, I.V.S., Foy, P., & Stanco, G.M. (2012). TIMSS 2011 International Results in Science. USA and Netherland. TIMSS & PIRLS International Study Center and IEA. Nasional, D. P. (2008). Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Depdiknas.

Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Priyatno. D. (2009). 5 Jam Belajar olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi. Septian, D., Cari, & Sarwanto. (2017). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Learning Cycle Pada Materi Alat Optik Menggunakan Flash dalam Pembelajaran IPA SMP Kelas VIII. Jurnal Inkuiri, 6 (1), 45-60. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surif, J., Ibrahim, N.H., & Mokhtar, M. (2012). Conceptual and Procedural Knowledge in Problem Solving. International Conference on Teaching and Learning in Higher Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 56, 416-425. Thiagarajan, S. (1974). Instructional development for training teacher of exceptional Children. Bloomington Indiana: Indiana University. Ulwan, M. N. (2015). Teknik Pengambilan Sampel dengan Metode Purposive Sampling. Artikel diakses pada tanggal 26. Wardhani, K. (2012). Pembelajaran Fisika dengan Model Problem Based Learning Menggunakan Multimedia dan Modul Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Abstrak dan Kemampuan Verbal Siswa. Jurnal Inkuiri, 2 (1), 163-169.

Diterbitkan

2019-05-06

Cara Mengutip

Sa’diah, Septian, D., & Kurniawan, G. E. (2019). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan High Order Thinking Skill Pada Materi Fluida Statis Kelas XI MAN 2 Kuningan. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains, 2(1), 30-36. https://doi.org/10.52188/jpfs.v2i1.67

Terbitan

Bagian

Articles