Variabilitas Kontribusi Sistem Energi dalam Bola Basket di Berbagai Posisi Bermain, Fase Permainan, dan Tingkat Kompetisi: Tinjauan Sistematis
DOI:
https://doi.org/10.52188/ijpess.v5i4.1713Kata Kunci:
Bola basket, Sistem Energi, Posisi Bermain, Fase Permainan, Tingkat KompetisiAbstrak
Tujuan Studi. Performa bola basket melibatkan aktivitas intensitas tinggi yang terputus-putus yang membutuhkan interaksi berkelanjutan antara sistem energi anaerobik dan aerobik. Meskipun banyak penelitian telah meneliti kebutuhan metabolisme dalam bola basket, temuan tetap terfragmentasi ketika dianalisis secara terpisah berdasarkan posisi bermain, fase permainan, atau tingkat kompetisi. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mensintesis bukti yang ada tentang bagaimana kontribusi sistem energi bervariasi di ketiga dimensi kontekstual ini.
Bahan dan Metode. Tinjauan sistematis dilakukan sesuai dengan pedoman PRISMA 2020. Pencarian literatur dilakukan di PubMed, Scopus, SPORTDiscus, dan Google Scholar untuk studi yang diterbitkan antara tahun 2015 dan 2025. Setelah penyaringan abstrak judul dan evaluasi teks lengkap, 15 studi memenuhi kriteria inklusi dan dimasukkan dalam sintesis kualitatif. Meta-analisis tidak dilakukan karena heterogenitas yang substansial dalam desain studi, ukuran hasil, dan pendekatan metodologis di seluruh studi yang disertakan.
Hasil. Studi yang disertakan sebagian besar meneliti pemain bola basket pria elit, dengan lebih sedikit studi yang meneliti atlet muda dan pemain wanita. Di seluruh studi, pola penggunaan sistem energi yang konsisten diidentifikasi. Pemain posisi guard menunjukkan ketergantungan terbesar pada sistem ATP-PC dan glikolisis karena akselerasi yang sering, perubahan arah, dan upaya puncak berdurasi pendek. Pemain posisi forward menunjukkan profil metabolisme anaerobik-aerobik campuran yang mencerminkan peran taktis multifungsi, sedangkan pemain posisi center sebagian besar bergantung pada sistem ATP-PC yang terkait dengan lompatan berulang, kontak fisik, dan aksi eksplosif. Di seluruh fase permainan, permainan fast-break dan transisi didominasi oleh kontribusi ATP-PC, sementara permainan setengah lapangan yang berkepanjangan menunjukkan peningkatan keterlibatan glikolisis.
Kesimpulan. Kontribusi sistem energi dalam bola basket bervariasi secara sistematis sesuai dengan posisi bermain, fase permainan, dan tingkat kompetisi. Namun, interpretasi temuan ini dibatasi oleh heterogenitas metodologis dan estimasi tidak langsung dari kontribusi sistem energi. Terlepas dari keterbatasan ini, sintesis terintegrasi memberikan kerangka kerja komprehensif untuk menginformasikan strategi pengkondisian spesifik posisi dan sensitif konteks.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2025 Saddan Pramana Putra, M. Furqon Hidayatullah, Slamet Riyadi, Hanik Liskustyawati, Ardyansyah Arief Budi Utomo

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.



