Evaluasi Kompetensi Mengajar Instruktur Pembelajaran Motorik dari Perspektif Siswa
DOI:
https://doi.org/10.52188/ijpess.v5i2.1156Kata Kunci:
Kompetensi Profesional, Pembelajaran Motorik, Sekolah Tinggi Pendidikan DasarAbstrak
Tujuan Penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kuesioner khusus untuk mengevaluasi kompetensi mengajar profesional yang dibutuhkan oleh instruktur pembelajaran motorik dari sudut pandang mahasiswa di Departemen Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi respon dari sampel, yang diwakili oleh mahasiswa tahun ketiga dari program pagi dan malam, berdasarkan perspektif mereka di departemen yang sama.
Bahan dan metode. Penelitian ini melibatkan 224 mahasiswa tahun ketiga, yang mewakili 100% populasi di kedua program. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok: eksplorasi (24 mahasiswa), persiapan (100 mahasiswa), dan aplikasi (100 mahasiswa), semuanya dipilih secara acak. Kuesioner terstruktur dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya, yang mencakup enam domain dengan 22 pertanyaan. Alat ini ditinjau oleh lima ahli pembelajaran motorik, dengan item yang disetujui lebih dari 75% dipertahankan. Keandalan dikonfirmasi melalui Cronbach's alpha, dan data dianalisis menggunakan SPSS, dengan menggunakan nilai persentase, uji chi-square, dan statistik deskriptif.
Hasil. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar instruktur pembelajaran motorik menggunakan alat bantu instruksional modern, termasuk teknologi presentasi dan alat peraga data, untuk meningkatkan proses pembelajaran. Mereka juga berfokus pada penguatan positif dan kegiatan kolaboratif di antara para siswa untuk memperkuat hubungan dan mendorong keterlibatan. Curah pendapat melalui pertanyaan-pertanyaan yang tidak terduga juga digunakan untuk merangsang pemikiran.
Kesimpulan. Studi ini menemukan bahwa instruktur pembelajaran motorik sering menggunakan alat instruksional modern, seperti teknologi presentasi dan alat bantu peragaan data, untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. Mereka juga menerapkan penilaian terstruktur untuk memastikan penilaian yang adil dan mengandalkan penjelasan teoritis yang jelas. Mengizinkan siswa untuk mengekspresikan pendapat mereka secara objektif dan mendorong kerja kelompok berkontribusi pada peningkatan hasil pendidikan dan lingkungan belajar yang lebih interaktif.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2025 Hanaa Abbas Abdullah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.