KAJIAN TEKNIK PENGOLAHAN ABON LELE DI PERUSAHAAN OLAHAN ABON M&W MEKARRAHARJA KEC.TALAGA KAB.MAJALENGKA
Kata Kunci:
pengolahan, produksi, analisis usaha, abon ikan lelemAbstrak
Ikan lele merupakan ikan yang bernilai ekonomis penting, sehingga menimbulkan peluang usaha yang cukup diperhitungkan. Kebutuhan ikan lele konsumsi dalam negeri terus mengalami peningkatan sejalan dengan semakin populernya lele sebagai hidangan yang sangat lezat.Abon memiliki tekstur yang kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara. Selain terbuat dari bahan dasar daging (sapi, kambing, kuda, babi, dan domba), ada beberapa abon yang pembuatannya memakai bahan dasar dari makanan laut, seperti ikan tuna, ikan lele, ikan tongkol, belut, kepiting rajungan dan udang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aspek teknis pengolahan Abon Ikan Lele serta untuk mengetahui analisa finansial usaha pengolahan abon lele di CV.Abon M&W. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu menggunakan data primer dimana data diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti.. Adapun proses pengolahan atau pembuatannya dengan melalui 3 tahapan diantaranya: tahap persiapan bahan, pengolahan dan terakhir yaitu pengemasan. Total biaya produksi yang dikeluarkan dalam usaha abon ikan lele untuk satu bulan produksi yaitu Rp. 1.522.414,00. Satu siklus produksi abon ikan lele menghasilkan 28 bungkus dan dalam 1 bulan dapat menghasilkan 336 bungkus. Dengan harga satuan yaitu Rp 17.000,00 jadi pendapatan perbulan yang di peroleh yaitu Rp 5.712.000,00 dan keuntungan dalam usaha abon ikan lele dalam 1 bulan yaitu Rp. 4.189.586,00.
Referensi
Argo BD, Lutfi M, Sugiarto Y. (2014). Rancang bangun alat “Spinner Pulling Oil” sebagai pengentas minyak otomatis dalam peningkatan mutu abon ikan patin (Pangaius pangaius) pada Koperasi Wanita Srikandi. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 15, No. 2. Hlm 103–110
Aryani A, Evnaweri E. (2014). Kajian pemberian asam askorbat (vitamin C) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap ketengikan abon ikan lele (Clarias batrachus). Fish Sci. Vol. 4, No. 7. Hlm. 1–15.
Batara DL, Lamusa A. (2014). Analisis Titik Pulang Pokok Usaha Abon Ikan pada CV. Duta Agro Lestari di Kota Palu. Jurnal Agroteks. Vol. 2. Jlm. 186–192.
Chun HN, Kim B, Shin HS. (2014). Evaluation of a Freshness Indicator for Quality of Fish Products During Storage. Food Sci. Biotechnol. Vol. 23, No. 5). Hlm. 1719–1725.
Dewi EN, Ibrahim R, Yuaniza N. (2011). Daya Simpan Abon Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus trewavas) yang Diproses dengan Metoda Penggorengan Berbeda. Jurnal Saintek Perikan. Vol. 6, No. 1). Hlm. 6–12
Fachruddin. (1997). Membuat Aneka Abon. Kanisius.
Ferdian, F., Maulina, I., & -, R. (2012). Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Konsumsi di Kecamatan Losaran Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Unpad, 3(4).
Kusumayanti, H., Astuti, W., & Broto, RTD. W. (2012). Inovasi Pembuatan Abon Ikan Sebagai Salah Satu Teknologi Pengawetan Ikan. Gema Teknologi, 16 (3). https://doi.org/10.14710/gt.v16i3.4706.
Muchlisin. (2002). Pengaruh Teknik Pemasakan dan Formulasi Santan Terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Produk Abon Ikan Sapu-sapu (Hyposarcus pardalis).
Rohmawati N, Sulistiyani, Ratnawati LY. 2013. Pengaruh Penambahan Keluwih (Artocarpus camasi) terhadap Mutu Fisik, Kadar Protein, dan Kadar air Abon Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal IKESMA. Vol. 2. Hlm. 127–135
Triarso, I. (2012). Potency and Development Opportunity of Bussines Capture Fisheries in North Coastal of Central Java. Jurnal Saintek Perikanan, 8 (1).