Faktor Risiko Bunuh Diri sebagai Dampak dari Bullying dan Cyberbullying pada Remaja

Penulis

  • Lulu Noorkholisoh Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi
  • Elin Maulida Rahmawati Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
  • Ipah Saripah Universitas Pendidikan Indonesia

Kata Kunci:

Bullying, Bunuh Diri, Cyberbullying, Remaja

Abstrak

Bullying dan cyberbullying semakin diakui sebagai faktor risiko serius yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka bunuh diri pada remaja di berbagai negara. Perbedaan konteks sosial, budaya, dan penggunaan media digital menyebabkan variasi prevalensi risiko bunuh diri akibat perundungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi prevalensi faktor risiko bunuh diri sebagai dampak dari bullying dan cyberbullying pada remaja. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka sistematis dengan menelusuri artikel ilmiah melalui database Google Scholar, Scopus, Routledge, dan Sage Publishing. Dari 200 artikel yang ditemukan berdasarkan kata kunci yang relevan, diperoleh tujuh artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa mayoritas remaja yang menjadi korban bullying dan cyberbullying pernah mencoba bunuh diri setidaknya sekali. Remaja perempuan menunjukkan prevalensi upaya dan keinginan untuk bunuh diri dibandingkan dengan remaja laki-laki. Temuan ini menegaskan bahwa perundungan, baik secara langsung maupun melalui dunia maya merupakan faktor risiko signifikan bagi kesehatan mental remaja. Oleh karena itu, diperlukan upaya preventif melalui pendidikan karakter, konseling sekolah, serta kebijakan perlindungan yang efektif untuk menekan dampak negatif bullying terhadap kesejahteraan psikologis remaja.

Diterbitkan

2025-07-30

Cara Mengutip

Noorkholisoh, L., Rahmawati, E. M., & Saripah, I. (2025). Faktor Risiko Bunuh Diri sebagai Dampak dari Bullying dan Cyberbullying pada Remaja. COUNSELIVE : Jurnal Konseling Kehidupan, 1(1), 25-35. Diambil dari https://journal.unucirebon.ac.id/index.php/counselive/article/view/1574